Jumat, 15 Juli 2011

HARGA POKOK PRODUKSI

Harga Pokok Produksi

Dari namanya, Harga Pokok Produksi berbeda dengan Harga Pokok Penjualan. Dari segi penggunaan, Harga Pokok Produksi digunakan oleh perusahaan manufaktur atau perusahaan yang memproduksi sendiri barang dagangan mereka, sedangkan Harga Pokok Penjualan digunakan oleh seluruh perusahaan dari segala jenis perusahaan yang memperdagangkan dagangan baik dalam bentuk barang maupun dalam bentuk jasa. Harga Pokok Produksi berpengaruh terhadap Harga Pokok Penjualan, sedangkan Harga Pokok Penjualan tidak berpengaruh terhadap Harga Pokok Produksi.

Metode pencatatan persediaan untuk bahan-bahan baku dan bahan penolong untuk produksi sama yang digunakan untuk mencatat persediaan pada Harga Pokok Penjualan. Metode-metode yang bisa digunakan dalam pencatatan persediaan bahan-bahan baku dan bahan penolong Produksi yaitu : FIFO, LIFO, dan rata-rata. Tetapi biasanya perusahaan menggunakan metode rata-rata untuk kepraktisannya.
Dari pemakaian bahan baku dan bahan penolong, ditambah gaji tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan produksi, ditambah lagi dengan biaya overhead pabrik, akan dihasilkan Harga Pokok Produksi. Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku, bahan penolong, dan gaji tenaga kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrik adalah listrik produksi/ mesin produksi, biaya pemelihaan mesin produksi, dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan produksi.

Dari harga pokok produksi ditambah dengan Persediaan Barang jadi Awal, dikurangi Persediaan Akhir Barang Jadi dihasilkan Harga Pokok Penjualan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar