Jumat, 15 Juli 2011

ETIKA AKUNTANSI

Etika Profesi Akuntansi dan
Konsep Dasar Akuntansi
Untuk menilai kinerja seorang akuntan dalam melaksanakan kegiatanya, secara standar telah diatur dalam kode etik profesi yang disusun oleh organisasi profesi akuntan antara lain sbb:
1. American Institute of Certified Public Accountan (AICPA).
2. The securities and exchange commission ( dewan akuntan Negara Bagian Dan Komisi surat Berharga dan Bursa).
Tujuan Kode Etik Akuntansi
Tujuan dengan diadakanya kode etik adalah untuk memberikan jaminan mutu dan kejujuran atas jasa yang diberikan para profesi akuntan public. Standar pelayanan jasa akuntansi di Indonesia disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Peran nyata IAI adalah pada tahun 1994 melekukan revisi global terhadap PAI ( prinsip Akuntansi Indonesia) menjadi SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang berlaku sejak tanggal 1 oktober 1994.
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar akuntansi adalah suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu asumsi, anggapan, pandangan atau pendapat dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Adapun konsep-konsep akuntansi yang diigunakan adalah sbb:

a. Konsep Kesatuan Usaha
Dalam konsep ini perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpihak dari yang berkepentingan dari sumber perusahaan. Artinya, keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan, dan terpisah pula dari keuangan poara direksi sehingga perusahaan dianggap sebagai satu-kesatuan usaha.
b. Konsep harga perolehan
Setiap transaksi suatu barng harus dicatat sebesar harga perolehan tersebut. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu unit barang dan jasa dalam pertukaran sampai barang tersebut siap dipakai.

c. Konsep kesinambungan
Dalam proses usaha ini dibuat laporan keuangan perusahaan secara berkala yang dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan dan kemunduran usaha. Dengan membandingkan laporan keuangan dari suatu periode dengan periode lainya, dapat diperoleh data yang pasti tentang naik turunya pendapatan dan beban dasar dalam membuat suatu kebijaksanaan untuk kemajaun perusahaaan.

d. Konsep pengukuran dengan uang
Pengukuran dengan nilai uang berarti seluruh informasi utama dalam laporan keuangan itu diukur dengan satuan ukur uang, karena uang sudah umum digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban perusahaan serta perubahanya.

e. Periode akuntansi
Kegiatan perusahaan dipisahkan dalam periode-periode. Penyajian informasi yang berupa laporan keuangan apabila dibuat secara berkala akan membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan. Periode akuntansi dapat dibuat pertahun, triwulan, atau smesteran.

f. Penetapan beban dan pendapatan
Penetapan beban dan pendapatan perusahaan diakui dalam periode yang bersangkutan sehingga beban dan pendapatan yang menjadi benar-benar sudah direalisasi. Penghitungan laba atau rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam suatu periode tertentu.

PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

Pemakai Informasi Akuntansi
Pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi dapat dikelompokan sbb:
1. Pihak Intern
Pihak intern perusahaan adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumahtangga konsumsi dan rumah tangga produksi. Dalam hal ini pimpinan perusahaan ( manager) yang bertanggungjawab dalam hal pengambilan suatu keputusan. Kegunaan laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan adalah:
a. Mengetahui seberapa besar hasil yang sudah dicapai.
b. Mengetahui apakah kegiatanya sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan.
c. Menyusun rencana keuangan dalam hal meningkatkan laba perusahaan.

2. Pihak Ekstern
Pihak eksternal adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, sebagai contoh, bank yang memberikan kredit pinjaman. Pemakai informasi akuntansi yang termasuk pihak ekstern, antara lain:
a. Pemilik dan calon pemilik
Adalah mereka yang menanamkan uang kedalam perusahaan, yang pada akhir periode tertentu ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan.
b. Investor
Penanam modal yang beresiko, yang sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi.


c. Karyawan
Adalah sekelompok pekerja dan unit-unit organisasi pekerja yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan tempat mereka bekerja.
d. Pemberi pinjaman (kreditor)
Kreditor adalah pihak yang sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi agar dapat mempertimbangkan dan memberi keputusan, apakah pengajuan kredit yang dilakukan oleh calon debitur dapat diterima atau ditolak.
e. Instansi pajak( sebagai pihak pemerintah)
Pihak instansi pajak akan mengenakan kewajiban akan menyetor pajak penghasilan terhadap suatu perusahaan setelah menerima laporan dari perusahaan berupa informasi akuntansinya yang dituang dalam surat pemberitahuan pajak tahunan manakala perusahaan telah menerima laba.
f. Pemasok atau pengirim barang (supplier)
Pemasok sangat berkentingan terhadap nformasi akuntansi perusahaan pelangganya. Bila keadaan perusahaaan menurun, maka ia akan menghentikan pengiriman barang karna khawatir perusahaan tersebut tidak dapat melunasi utangnya.
g. Masyarakat
Informasi akuntansi perkembangan perusahaan disediakan agar masyarakat mengetahui peluang kerja dan dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan taraf hidupnya.

PEROLEHAN AKTIVA TETAP

Perolehan Aktiva Tetap
Harga perolehannya meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, dan pengeluaran-pengeluaran lain agar aktiva siap untuk digunakan


Tanah
Harga perolehan tanah meliputi harga beli tunai tanah, biaya balik nama, komisi perantara, dan pajak atau pungutan lain yang harus dibayar pembeli. Semua pengeluaran lain yang diperlukan agar tanah siap untuk digunakan yang bersifat perbaikan permanen di debet ke rekening tanah.
Seandainya tanah yang dibeli tidak rata, berbatu dan penuh tanaman liar maka harga perolehan juga termasuk pengeluaran untuk pembersihan dan perataan tanah.

Gedung / Bangunan
Semua pengeluaran yang berhubungan dengan pembelian atau pembangunan sebuah gedung harus dibebankan pada rekening gedung. Apabila gedung dimiliki melalui pembelian maka harga perolehannya meliputi harga beli, biaya notaris dan komisi perantara. Apabila gedung dibangun sendiri maka harga perolehannya meliputi semua pengeluaran untuk membuat gedung, termasuk pembuatan saluran listrik dan air.

Mesin dan Peralatan
Harga perolehannya terdiri dari harga beli tunai, biaya pengangkutan dan biaya asuransi selama dalam pengangkutan, yang dibayar oleh pembeli, termasuk pula biaya perakitan, pemasangan dan pengujian peralatan yang dibeli.
Apabila dalam pemasangan terjadi kesalahan dan harus dikeluarkan uang lagi untuk memperbaiki kesalahan pemasangan maka biaya tersebut tidak dimasukkan sebagai biaya perolehan. jurnalnya yaitu :

Mesin Rp. 60.000.000
Kerugian pemasangan mesin Rp. 500.000
>>>>Kas Rp. 60.500.000

PROFESI AKUNTANSI

Profesi Akuntansi
Akuntan adalah suatu profesi dibidang akuntansi yang dapat disejajarkan dengan dokter, ahli hukum, insinyur, notaris, dan sebagainya. Propesi akuntansi dibedakan atas beberapa macam, diantaranya akuntan publik, akuntan intern, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik.
1. Akuntan Umum (Public accounting)
Akuntan umum adalah akuntan ekstren yang kegiatanya memberikan layanan kepada masyarakat yang memerlukan jasa akuntan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan laporan keuangan.
b. Penyusunan system akuntansi .
c. Membuat studi kelayakan.
d. Membantu menyusun laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan.

2. Akuntan Pemerintah (government accounting)
Akuntansi pemerintah adalah akuntansi yang bekerja pada instansi pemerintah ssebagai Badan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat Wilayah Provensi. Tugasnya melakukan pengawasan dan pemeriksa terhadap aliran keuangan Negara dan melakukan perancangan system akuntansi untuk menyajikan informasi guna kepentingan para pejabat eksekutif dalam pemerintahan, imbalan jasa diterima dari pemerintah.




3. Akuntansi Intern atau Akuntansi Perusahaan (Pivate accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi akuntan intern, disebut juga akuntan perusahaan. Tugas yang dikerjakan merupa penyusunan system akuntansi, penyusunan laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, penyusunan laporan keuangan kepada pimpinan perusahaan, penyusunan anggaran, penanganan masalah perpajakan, dan pemeriksaan intern.
Dilihat dari segi jabatannya diperusahaan, akuntan intrn perusahaan dibedakan menjadi:
a. Staf ahli pemeriksaan intern (internal Auditor)
Kegiatanya melakukan pemerikasaan dan pengawasaan terhadap pelaksanaan pembukuan dalam suatu perusahaan agar sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
b. Staf ahli anggaran
Kegiatanya menyusun anggaran yang sifatnya sederhana untuk keperluan intern perusahaan berdasarkan hasil evaluasi anggaran yang lalu.
c. Staf ahli perpajakan
Kegiatanya menyusun laporan untuk kepentingan perpajakan.
d. Bagian pembukuan
Kegiatanya melakukan pencatatan terhadap semua transaksi keuangan dalam perusahaan.
e. Kontroler
Merupakan kepala bagian akuntansi suatu perusahaan yang kegiatanya melakukan pengawasan terhadap jalanya kegiatanya melakuakn pengawasan terhadap jalanya kegiatan perusahaan tersebut.

4. Akuntan Pendidik (Accounting Instructor)
Merupakan akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu manajer, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan peneliatian dibidang akuntansi.

5. Akuntan Manajemen (Managenment Accountan)
Merupakan akuntan yang kegiatanya membantu pimpinan perusahaan, baik untuk kegiatan sehari-hari maupun merencanakan kegiatan masa yang akan datang dengan mengacu kepada data historis dan taksiran.

TEORI AKUNTANSI

Teori Akuntansi
TEORI AKUNTANSI NORMATIF DAN POSITIF
Akuntansi merupakan dapat dipandang sebagai prakek dan teori, hal ini pada akhirnya pada akhirnya dapat bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai pengambil keputusan. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu.
Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor sosial, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya untuk melaksanakan suatu praktek yangbaik, tidak tidak cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik saja. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi.
Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang. Pada awal prakteknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatan yang berlaku dalam praktiknya, semua diizinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. Vernon kam mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut yakni menjadi pegangan bagi lembaga penyusunan standart akuntansi dalam menyusun standartnya, memberi kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidaknya standar resmi, menentukan dalam hal melakukan judget dalam penyusunan laporan keungan, meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan keuangan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan, meningkatkan kualitas yang dapat di bandingkan
Teori merupakan kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yang digambarkan dalam bentuk dalil – dalil dan disajikan dalam bentuk kalimat – kalimat pendek yang berlaku secara umum. Teori akuntansi dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang diharapkan mungkin terjadi di masa yang akan datang. Teori Akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang beradasarkan metode ilmiah atau logika. Teori terdiri dari dua bagian : pertama, Asumsi – asumsi klasik termasuk definisi variabel – variabelnya dan logika yang menghubungkan antara variabel tersebut. yang kedua, Himpunan hipotesis – hipotesis yang penting. Sedangkan hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan di analisis. Tujuan dari Teori Akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi. Teori Akuntansi adalah konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang akan muncul.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat : memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai, Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat. Chamberr (1994) dan Golberg (1984) berpendapat bahwa akuntansi dikembangkan dari model spesifik bukannya dikembangkan secara sitematik dari teori yang terstruktur. Oleh karena itu preskripsi akuntansi dikembangkan untuk memecahkan masalah – masalah khusus. Secara umum, fungsi utama dari Teori Akuntansi adalah untuk memberikan kerangka pengembangan ide – ide baru dan membantu proses pemilihan akuntansi
Tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada setiap, kurun waktu menurut belkoi, Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Teori akuntansi merupakan instrument yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya.
Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi akuntansi sebagai berikut :
• Pry-teory (1942-1800)
• General scientific period (1800-1955)
• Normatife period (1956-1970)
• Specific scientific period ( 1970- sekarang)
Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori akuntansi, pendekatan dalam peranan teori akuntansi menurut belkoui sebagai berikut :
Pendekatan informal
• Pendekatan informal di bagi dalam pendekatan non – teoritis. Pendekatan non teoritis berupa pendekatan pragmatis dan pendekatan otoriter, pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis, sedangkan pendekatan otoriter dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi terdiri dari penyajian sejumlah praktik-praktik akuntansi
• Pendekatan otoriter. Dalam metode ini yang dirumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
• Pendekatan teoritis. Pendekatan teoritis meliputi deduktif, induktif, etis, sosiologis, ekonomis dan elektik
A. Teori Akuntansi Normatif
Teori normative berusaha untuk membenarkan tentang apa saja yang harus dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut nelson (1973) teori normative hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hasil hipotesis tersebut.
Perumusan akuntansi normative mencapai keemasan pada tahun 1950 dan 1960an. pada periode tersebut teori normative lebih berkosentrasi pada penciptaan laba sesungguhnya.dan pengambilan keputusan.
B. Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati di dalam masyarakat. dengn kata lain positif accounting theory (PAT) dimaksudkan memprediksi konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. Penjelasan dan prediksi dalam PAT didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara manajer dengan kelompok lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak pengelola pasar modal dan institusi pemerintah.
PAT lebih deskriptif bukan prespektif, tidak seperti teori normative yang didasarkan pada perms bahwa manajer akan memaksimumkan laba atau kemakmuran untuk kepentingan perusahaan, tetapi teori positif didasarkan pada premis bahwa individu selalu bertindak atas dasar motivasi pribadi (Self seeking motives) dan berusaha memaksimumkan keuntungan pribadi. Pada saat sekarang teori positif menekankan pada penjelasan alasan – alasan terhadap praktek yang berjalan dan prediksi terhadap peranan akuntansi dan informasi terkait dalam kepuasan-kepuasan ekonomi individu, perusahaan, dan pihak lain yang berperan dalam pasar modal dan ekonomi.
Hubungan Teori Akuntansi Positif dan Normatif
Teori akuntansi berdasarkan tujuan perumusannya ada dua yaitu teori akuntansi normatif dan positif. dalam penjelasan mengenai akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari adanya teori ekonomi normatif. teori akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi normative. Teori berkembang seiring dengan kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik – praktik akuntansi yang ada dimasyarakat what it is ( Watts dan Zimmerman).
Pendekatan positif atau empirik berkaitan dengan usaha menguji / menghubungkan kembali hipotesis / teori dengan pengalaman / fakta-fakta dunia nyata. Penelitian akuntansi positif difokuskan pada pengujian empirik terhadap asumsi – asumsi yang di buat oleh teori akunansi normative. Misalnya menggunakan kuisoner dan teknik survey lainnya, peneliti akan menguji sikap manajer terhadap manfaat metode atau teknik akuntansi tertentu. Pendekatan khusus dapat dilakukan dengan cara mensurvey pendapat-pendapat analisis keuangan, manajer bank, aatau akuntan terhadap tugas / kasus tertentu yang dibuat peneliti (misalnya prediksi kebrangkutan, keputusan membeli / menjual saham dll).

BIDANG-BIDANG AKUNTANSI

Bidang Akuntansi
Akuntansi tidak lagi hanya bersifat keilmuan tetapi sudah berkembang menjadi profesi yang mandiri. Berdasarkan tujuannya akuntansi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan merupakan aplikasi akuntansi secara keseluruhan untuk suatu unit ekonomi. Fungsi pokoknya adalah memelihara catatan atas transaksi-transaksi usaha dan menyiapkan laporan-laporan berkala atas usaha tersebut.
2. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen menyiapkan data historis maupun taksiran dalam membantu pekerjaan manajemen sehari-hari dan merencanakan operasi perusahaan. Tugas akuntan disini seringkali menghadapi persoalan-persoalan khusus yang dihadapi perusahaan, seperti pemilihan alternative yang dipakai dalam suatu proses produksi dan sebagainya.
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya berhubungan dengan penentuan serta pengawasan biaya dalam suatu perusahaan. Bidang ini penting terutama perusahaan yang bersifat “manufacturing”(pabrik) , dimana diperhitungkan biaya produksi, distribusi, dan biaya-biaya, penyusunan laporan biaya, penentuan biaya berdasarkan departemen, fungsi, tanggung jawab, aktifitas produksi , periode dll.


4. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Merupakan bidang khusus yang berada dalam mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi yang dilakukan pemerintah serta lembaga-lembaga pemerintah.
5. Auditing (Auditing Investigation)
Kegiatan bidang akuntabsi ini adalah melakukan pemeriksaan atas pencatatan dan laporan yang dihasilakn bidang akuntansi keuangan. Tujuanya untuk mengetahui apakah sesuai dengan standar Akuntansi keuangan (SAK) dean dalam melakukan pemeriksaan harus sesuai dengan Norma Pemeriksaan Akuntansi (NPA).
6. Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting)
Bidang akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pejak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
7. Akuntansi anggaran (Budgetary Accounting)
Bidang akuntansi anggaran menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.
8. Akuntansi Pendidikan
Bidang akuntansi ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidik akuntansi pada masyarakat.

HARGA POKOK PRODUKSI

Harga Pokok Produksi

Dari namanya, Harga Pokok Produksi berbeda dengan Harga Pokok Penjualan. Dari segi penggunaan, Harga Pokok Produksi digunakan oleh perusahaan manufaktur atau perusahaan yang memproduksi sendiri barang dagangan mereka, sedangkan Harga Pokok Penjualan digunakan oleh seluruh perusahaan dari segala jenis perusahaan yang memperdagangkan dagangan baik dalam bentuk barang maupun dalam bentuk jasa. Harga Pokok Produksi berpengaruh terhadap Harga Pokok Penjualan, sedangkan Harga Pokok Penjualan tidak berpengaruh terhadap Harga Pokok Produksi.

Metode pencatatan persediaan untuk bahan-bahan baku dan bahan penolong untuk produksi sama yang digunakan untuk mencatat persediaan pada Harga Pokok Penjualan. Metode-metode yang bisa digunakan dalam pencatatan persediaan bahan-bahan baku dan bahan penolong Produksi yaitu : FIFO, LIFO, dan rata-rata. Tetapi biasanya perusahaan menggunakan metode rata-rata untuk kepraktisannya.
Dari pemakaian bahan baku dan bahan penolong, ditambah gaji tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan produksi, ditambah lagi dengan biaya overhead pabrik, akan dihasilkan Harga Pokok Produksi. Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku, bahan penolong, dan gaji tenaga kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrik adalah listrik produksi/ mesin produksi, biaya pemelihaan mesin produksi, dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan produksi.

Dari harga pokok produksi ditambah dengan Persediaan Barang jadi Awal, dikurangi Persediaan Akhir Barang Jadi dihasilkan Harga Pokok Penjualan.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1. Akuntansi dan Sistem Informasi
a. Pengertian Dasar akuntansi
Akuntansi (accounting) sering disebut dengan bahasa dunia usaha (the language of business). Devinisi yang dikemukakan oleh American institute of certified public acontants (AICPA) sebagai berikut:
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi, dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya yang bersifat financial dan penafsiran hasil-hasilnya.
American Accounting Assosiation (AAA) juga mendevinisikan akuntansi yaitu proses mengidentifikasi atau mengenali, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Kegunaan akuntansi adalah:
a. Perencanaan, pengendalian, dan sebagai dasar untuk membuat keputusan bagi perusahaan.
b. Memberikan pertanggung jawaban kepada pihak luar perusahaan untuk mengambil keputusan masing-masing.

2. Proses Kegiatan Akuntansi
a. Proses pencatata (recording)
b. Proses penggolongan (Classifing)
c. Proses pengiktisaran (Summarizing)
d. Proses penyajia laporan keuangan (Financial statement)

3. Kualitas informasi Akuntansi
Fungsi pokok akuntansi dalam masyarakat ekonomi modern adalah untuk mengumpulkan dan menghubung-hubungkan informasi yang diperlukan supaya mendapatkan gambaran dari aktifitas perusahaan, baik besar maupun kecil, dalam bentuk perusahaan perorangan, firma ataupun perseroan, badan-badan yang bersifat tidak mencari keuntungan, pemerintah, dan badan-badan atau lembaga pemerintahan.

Informasi yang dapat diperoleh dari akuntansi antara lain:
1. Pembiayaan
2. Pola investasi
3. Jumlah kewajiban
4. Jumlah kekayaan bersih
5. Potensi perusahaan dalam menghasilkan laba


Syarat yang harus dipenuhi agar informasi akuntansi berkualitas dan dapat dipergunakan oleh pemakai informasi yaitu:
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Daya uji
4. Netral
5. Tepat waktu
6. Daya banding
7. Lengkap























Pemakai Informasi Akuntansi
Pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi dapat dikelompokan sbb:
1. Pihak intern
Pihak intern perusahaan adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumahtangga konsumsi dan rumah tangga produksi. Dalam hal ini pimpinan perusahaan ( manager) yang bertanggungjawab dalam hal pengambilan suatu keputusan. Kegunaan laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan adalah:
a. Mengetahui seberapa besar hasil yang sudah dicapai.
b. Mengetahui apakah kegiatanya sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan.
c. Menyusun rencana keuangan dalam hal meningkatkan laba perusahaan.

2. Pihak ekstern
Pihak eksternal adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, sebagai contoh, bank yang memberikan kredit pinjaman. Pemakai informasi akuntansi yang termasuk pihak ekstern, antara lain:
a. Pemilik dan calon pemilik
Adalah mereka yang menanamkan uang kedalam perusahaan, yang pada akhir periode tertentu ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan.
b. Investor
Penanam modal yang beresiko, yang sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi.

c. Karyawan
Adalah sekelompok pekerja dan unit-unit organisasi pekerja yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan tempat mereka bekerja.
d. Pemberi pinjaman (kreditor)
Kreditor adalah pihak yang sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi agar dapat mempertimbangkan dan memberi keputusan, apakah pengajuan kredit yang dilakukan oleh calon debitur dapat diterima atau ditolak.
e. Instansi pajak( sebagai pihak pemerintah)
Pihak instansi pajak akan mengenakan kewajiban akan menyetor pajak penghasilan terhadap suatu perusahaan setelah menerima laporan dari perusahaan berupa informasi akuntansinya yang dituang dalam surat pemberitahuan pajak tahunan manakala perusahaan telah menerima laba.
f. Pemasok atau pengirim barang (supplier)
Pemasok sangat berkentingan terhadap nformasi akuntansi perusahaan pelangganya. Bila keadaan perusahaaan menurun, maka ia akan menghentikan pengiriman barang karna khawatir perusahaan tersebut tidak dapat melunasi utangnya.
g. Masyarakat
Informasi akuntansi perkembangan perusahaan disediakan agar masyarakat mengetahui peluang kerja dan dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan taraf hidupnya.

AKUNTANSI UTANG OBLIGASI

Akuntansi Utang Obligasi

Untuk memenuhi kebutuhan modal, kadang perusahaan melakukan beberapa cara, salah satunya adalah dengan mencari pinjaman dari masyarakat atau para pemilik modal. Mencari modal dari masyarakat atau pemilik modal ini ada dua jenis, dalam bentuk saham. dan dalam bentuk obligasi. Seperti halnya wesel, obligasi juga disertai dengan surat janji tertulis untuk membayar bunga dan pokok pinjaman (atau biasa disebut nilai nominal atau nilai pari). Nilai nominal obilgasi dan tingkat bunga dicantumkan pada surat obligasi. Bunga obligasi per tahun dihitung dengan mengalikan persentase bunga terhadap nilai nominal. Kebanyakan bunga dibayarkan setiap enam bulan sekali.

a. Perbedaan Utang wesel dengan Utang Obligasi
Utang wesel terjadi karena perusahaan memperoleh pinjaman hanya dari satu kreditur, contohnya hutang ke bank. Kebalikan dari utang wesel, utang obligasi adalah hutang ke banyak kreditur. Baik kreditur perorangan maupun dalam bentuk badan usaha. Biasanya, penjualan obligasi ini dilakukan di pasar modal.

b. Keuntungan dan Kerugian Utang Wesel dengan Utang Obligasi
Obligasi dikeluarkan oleh perusahaan biasanya untuk memenuhi kebutuhan modal jangka panjang atau untuk kegiatan investasi. Sedangkan utang wesel biasanya untuk memenuhi permodalan perusahaan dalam jangka pendek, utang wesel ini biasanya digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.
Kerugian mengeluarkan utang obligasi yaitu beban bunga yang besar dan terus-menerun sampai beberapa tahun ke depan. Kerugian mengeluarkan utang wesel yaitu harus cepat-cepat mengembalikan utang dalam jangka waktu yang singkat.

c. Akuntansi penerbitan Obligasi
ada beberapa istilah dalam akuntansi untuk pencatatan obligasi
-Nilai nominal obligasi adalah nilai yang tercetak atau tercantum pada surat obligasi. Nilai ini menunjukkan jumlah yang harsu dilunasi pada saat obilgasi ini jatuh tempo.
- Tanggal jatuh tempo adalah tanggal dimana obligasi yang telah dikeluarkan harus dibayar.
- Bunga obligasi adalah biaya yang harus dibayarkan selain pembayaran untuk nilai nominal obligasi. Bunga ini bisa dibayarkan setiap bulan, atau bisa juga dibayar tiap tahun. Bunga obligasi ini dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari nilai nominal obligasi.
- Tanggal bunga adalah tanggal pembayaran bunga obligasi. Biasanya dalam satu tahun dibayar dua kali

d. Jurnal pencatatan Utang Obligasi
- Pada saat penjualan obligasi
>> Kas--------------Rp 100.000.000
>>>>> Utang Obligasi-----Rp 100.000.000

- Pada saat pembayaran bunga
>> Biaya Bunga--Rp 5.000.000
>>>>> Kas-----------Rp 5.000.000

(misalkan bunga per tahun 10% dan bunga dibayar per 6 bulan)

- Pada saat Obligasi dilunasi
>> Utang Obligasi--Rp 100.000.000
>>>>> Kas---------------Rp 100.000.000

PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS

Pengendalian Intern Terhadap Kas
Karena sifatnya yang sangat mudah untuk dipindah tangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah digelapkan. Oleh karena itu diperlukan pengawasan yang ketat terhadap kas. Langkah preventif untuk mencegah penggelapan terhadap kas yaitu dengan Pengendalian Intern Terhadap Kas.
Sistem pengendalian intern terhadap kas yaitu dilakukan dengan memisahkan fungsi-fungi penerimaan, pencatatan dan penyimpanan. Bentuk-bentuk prosedur pengendalian antara lain :
A. Untuk penerimaan uang :
1. Pemisahan yang jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas, setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank.
2. Pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatat kas.
3. Pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatat kas.
4. Dibuat laporan kas setiap hari.

B. Untuk pengeluaran kas
1. Setiap pengeluaran uang harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yaitu menggunakan kas kecil.
2. Dibentuk kas kecil
3. Pemisahan antara pihak yang mengumpulkan bukti pengeluaran, yang menulis cek dan yang menandatangani cek serta yang mencatat pengeluaran.
4. Pemeriksaan internal pada jangka waktu yang tidak tentu.
5. Laporan pengeluaran kas harian

PIUTANG

Piutang
Piutang termasuk aktiva lancar. Artinya piutang tersebut dapat dicairkan dalam jangka waktu yang singkat, maksimal dalam satu tahun buku. Ditinjau dari sumber terjadinya, piutang digolongkan menjadi dua kategori yaitu :

1. Piutang Usaha
Piutang Usaha ( account receivable ) ini timbul dari hasil utama perusahaan yang berupa penjualan produk atau penjualan jasa dan layanan yang diberikan perusahaan. Piutang ini seluruhnya dapat dimasukkan sebagai aktiva lancar dengan syarat jangka waktu penagihannya kurang dari satu tahun.

2. Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain ( other receivable ) timbul karena transaksi selain dari kegiatan usaha utama perusahaan, misalnya penjualan aktiva perusahaan, pemberian pinjaman kepada karyawan.

Piutang dalam laporan keuangan ditulis sebesar jumlah kotor tagihannya dan disertai dengan jumlah taksiran piutang yang tidak dapat ditagih / piutang diragukan.
Jurnal yang berkaitan dengan piutang usaha sebagai berikut :
a. Timbulnya piutang usaha karena penjualan kredit
Piutang Usaha Rp. 50.000.000
Penjualan Rp. 50.000.000

( Penjualan tidak kena PPN )
Piutang Usaha Rp. 55.000.000
Penjualan Rp. 50.000.000
PPN Keluaran Rp. 5.000.000

b. Terjadi pengembalian barang oleh konsumen :
Retur Rp. 1.000.000
Piutang Usaha Rp. 1.000.000
( retur barang tidak kena PPN )

Retur Rp. 1.000.000
PPN Keluaran Rp. 100.000
Piutang Usaha Rp. 1.100.000
( retur barang kena PPN )

c. Pemberian potongan atas penjualan tunai :
Kas Rp. 49.000.000
Pot. Tunai Rp. 1.000.000
Penjualan Rp. 50.000.000


Kadang piutang tidak dapat ditagih keseluruhan, hal ini menimbulkan kerugian. Jika jumlah piutang yang tidak dapat ditagih relatif kecil, perusahaan tidak perlu membentuk cadangan / penyisihan. Tapi jika jumlah piutang yang tidak dapat ditagih jumlahnya cukup besar dan berisiko maka sebaiknya perusahaan membentuk cadangan.

Metode penghapusan piutang yaitu :
a. Metode penghapusan langsung ( direct write off method )
Ketika dalam satu tahun buku ada piutang tidak tertagih maka pada akhir tahun dilakukan penghapusan dengan jurnal :

Biaya piutang tidak tertagih Rp. 5.000.000
Piutang Usaha Rp. 5.000.000

b. Metode penyisihan / cadangan ( allowance method )
Dengan metode ini, piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dicatat dengan jurnal. Contoh, piutang usaha Rp 20.000.000,- diperkirakan 2% tidak dapat ditagih. Maka jurnal untuk penyisihan piutang tidak tertagih adalah :

Biaya piutang tidak tertagih Rp. 400.000
Penyisihan piutang tidak tertagih RP. 400.000
( 20.000.000 x 2% = 400.000 )

neraca saldo

Neraca Saldo
Adalah neraca yang mencatat saldo-saldo buku besar yang ada dalam perusahaan. Tujuan pembuatan neraca saldo adalah:
1. Untuk menguci kesamaan debet dan kredit dalam buku besar.
2. Untuk mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan.
3. Contoh neraca saldo perusahaan cv Adam computer per 31 oktober 1996, yang datanya dikutip dari buku besar perusahaan tersebut adalah sbb:
CV Adam Computer
NERACA SALDO
31 oktober 1996

Nama Rekening
Saldo
Debet Kredit
Kas
Persediaan
Peralatan
Hutang Bank
Modal
Biaya Sewa
Biaya Servis
Pendapatan servis
Biaya Gaji 78.500
5.000
25.000


5.000
5.000

1.500


50.000
50.000


20.000
JUMLAH 120.000 120.000

Jumlah saldo Debet dan Kredit Neraca Saldo harus selalu sama. Dalam contoh diatas jumlahnya sama yaitu 120.000.

1. Jurnal penyesuaian

Adalah jurnal yang membuat menyesuaikan keadaan yang sebenarnya.
Contoh Jurnal Penyesuaian
1. Pada tgl 1 Juli 2010, CV Adam Computer menyewa gedung yang akan dipergunakan sebagai kantor sekaligus tempat usaha sebesar Rp.5.000,- untuk selama 1 tahun (1 Juli 2010 s.d 30 Juni 2011) dan dibayar tunai diawal.

Biaya Dibayar Dimuka Rp.2.500
Biaya Sewa Rp.2.500

2. Pada tgl 2 Juli 2010, CV Adam Computer meminjam uang di Bank untuk menambah modalnya sebesar Rp.50.000,- dengan bunga 12% setahun dan harus lunas tanggal 1 Juli 2011.

Biaya Bunga Rp.3.000
Hutang Biaya Bunga Rp.3.000




3. Pada tgl 1 Okt 2010, CV Adam Computer membeli 4 unit peralatan untuk memperbaiki komputer senilai Rp.25.000,- dibayar tunai.


Biaya Penyusutan Rp.1.250
Akumulasi Penyusutan Rp.1.250

2. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

adalah saldo2 buku besar setelah disesuaikan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan keuangan. Yang disesuaikan adalah nilai saldo2 tertentu dalam neraca saldo. Apa yang dinilai dan bagaimana cara menyesuaikan diatur dalam kaidah akuntansi. Penyesuaian saldo2 pada akhir tahun atas sebagian saldo rekening yang ada dalam neraca saldo tahun tersebut dilaksanakan dengan JURNAL PENYESUAIAN.
Jurnal2 penyesuaian tersebut diatas dapat diposting pada neraca saldo (kolom 5 dan 6)sehingga dapat diketahui Neraca sebelum dan setelah disesuai sbb:

Neraca Saldo Penyesuaian Saldo stlh penyesuaian
No Nama Rekening Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kas 78.500 0 0 0 78.500 0
2 Persediaan 5.000 0 0 0 5.000 0
3 Peralatan 25.000 0 0 0 25.000 0
4 Hutang Bank 0 50.000 0 0 0 50.000
5 Modal 0 50.000 0 0 0 50.000
6 Biaya Sewa 5.000 0 0 2.500 2.500 0
7 Biaya Servis 5.000 0 0 5.000 0
8 Pendapatan servis 0 20.000 0 0 0 20.000
9 Biaya Gaji 1.500 0 0 0 1.500 0
10 Biaya Sewa dibayar dimuka 0 0 2.500 0 2.500 0
11 Biaya Penyusutan 0 0 1.250 0 1.250 0
12 Akumulasi Penyusutan 0 0 0 1.250 0 1.250
13 Hutang Bunga 0 0 0 3.000 0 3.000
14 Biaya Bunga 0 0 3.000 0 3.000 0
JUMLAH 120.000 120.000 6.750 6.750 124.250 124.250

Penjelasan kolom:
- Kolom 3 dan 4 adalah kolom Neraca Saldo (sblm penyesuaian)
- Kolom 5 dan 6 adalah kolom Jurnal Penyesuaian.
- Kolom 7 dan 8 adalah kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Jurnal Pencatatan Saham
Misal sebuah perusahaan mengeluarkan saham 10.000 lembar dengan nilai nominal per lembar Rp 10.000. sejumlah 4.000 lembar terjual dengan harga Rp 450.000.000 tunai
Jurnal pencatatannya :
< Kas Rp 450.000.000
<< Modal Saham Rp 400.000.000
<< Agio Saham Rp 50.000.000

Perhitungannya :
Modal saham = 4.000 lbr X Rp 10.000 = Rp 400.000.000
Agio saham = 450.000.000 – 400.000.000 =Rp 50.000.000


Misal nilai nominal tidak ditetapkan (no par value), sehingga jumlah yang diterima tunai atas penjualan tersebut tidak dicatat dalam akun “tambahan modal disetor”, tetapi akun Modal Saham.
Jurnalnya :
< Kas Rp 450.000.000
<< Modal Saham Rp 450.000.000

Dapat pula penjualan saham tersebut dibayar dengan tanah, maka jurnalnya :
< Tanah Rp 450.000.000
<< Modal Saham Rp 400.000.000
<< Tambahan Modal Saham Rp 50.000.000

Apabila harga pasar tanah ditetapkan sebesar Rp 425.000.000 dan harga pasar saham tidak ditetapkan, jurnalnya :
< Tanaga Rp 425.000.000
<< Modal Saham Rp 400.000.000
<< Tambahan Modal Disetor Rp 25.000.000

TEORI AKUNTANSI


Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (PSAK No. 16 tahun 2007).
Masa manfaat adalah periode aktiva tetap diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan, atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan perusahaan.

Pengakuan Aktiva Tetap
           Suatu benda berwujud dapat diakui dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap berdasarkan ketentuan akuntansi komersial yaitu :
 1. Manfaat keekonomian masa yang akan datang yang berkaitan dengan aset .    tersebut yang kemungkinan akan diperoleh perusahaan.
2. Biaya perolehan dapat diukur secara andal
Karakteristik yang membedakan aktiva tetap dari barang dagangan adalah bahwa aktiva tetap dimiliki perusahaan untuk digunakan, sedangkan barang dagangan untuk dijual.

            Contoh : komputer pada toko komputer adalah barang dagangan, karena perusahaan membeli komputer untuk dijual kembali. Sekarang bagaimana kalau tabung gas elpiji pada toko pengecer gas elpiji? Kalau yang dijual gasnya saja maka tabungnya adalah aktiva tetap milik toko tersebut, tapi jika toko tersebut menjual gas + tabungnya maka tabungnya termasuk barang dagangan.
Tanah yang dibeli perusahaan dan tidak langsung digunakan untuk operasional perusahaan, ada rencana menggunakan tapi tidak dalam waktu dekat maka tanah tersebut bukanlah aktiva tetap tapi investasi jangka panjang.

            Aktiva tetap diakui / dicatat sebesar harga atau biaya perolehan. Harga ini terdiri dari harga beli, termasuk bea impor, PPN masukan yang tidak dapat dikreditkan, dan biaya lain yang dapat diatribusikan secara langsung sampai aktiva tersebut siap dipakai.
           Biaya yang dapat diatribusikan contohnya adalah biaya persiapan tempat, pengiriman awal (initial delivery), penyimpanan, bongkar muat, pemasangan dan biaya profesional (arsitek/ insinyur).