Jumat, 15 Juli 2011

ETIKA AKUNTANSI

Etika Profesi Akuntansi dan
Konsep Dasar Akuntansi
Untuk menilai kinerja seorang akuntan dalam melaksanakan kegiatanya, secara standar telah diatur dalam kode etik profesi yang disusun oleh organisasi profesi akuntan antara lain sbb:
1. American Institute of Certified Public Accountan (AICPA).
2. The securities and exchange commission ( dewan akuntan Negara Bagian Dan Komisi surat Berharga dan Bursa).
Tujuan Kode Etik Akuntansi
Tujuan dengan diadakanya kode etik adalah untuk memberikan jaminan mutu dan kejujuran atas jasa yang diberikan para profesi akuntan public. Standar pelayanan jasa akuntansi di Indonesia disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Peran nyata IAI adalah pada tahun 1994 melekukan revisi global terhadap PAI ( prinsip Akuntansi Indonesia) menjadi SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang berlaku sejak tanggal 1 oktober 1994.
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar akuntansi adalah suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu asumsi, anggapan, pandangan atau pendapat dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Adapun konsep-konsep akuntansi yang diigunakan adalah sbb:

a. Konsep Kesatuan Usaha
Dalam konsep ini perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpihak dari yang berkepentingan dari sumber perusahaan. Artinya, keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan, dan terpisah pula dari keuangan poara direksi sehingga perusahaan dianggap sebagai satu-kesatuan usaha.
b. Konsep harga perolehan
Setiap transaksi suatu barng harus dicatat sebesar harga perolehan tersebut. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu unit barang dan jasa dalam pertukaran sampai barang tersebut siap dipakai.

c. Konsep kesinambungan
Dalam proses usaha ini dibuat laporan keuangan perusahaan secara berkala yang dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan dan kemunduran usaha. Dengan membandingkan laporan keuangan dari suatu periode dengan periode lainya, dapat diperoleh data yang pasti tentang naik turunya pendapatan dan beban dasar dalam membuat suatu kebijaksanaan untuk kemajaun perusahaaan.

d. Konsep pengukuran dengan uang
Pengukuran dengan nilai uang berarti seluruh informasi utama dalam laporan keuangan itu diukur dengan satuan ukur uang, karena uang sudah umum digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban perusahaan serta perubahanya.

e. Periode akuntansi
Kegiatan perusahaan dipisahkan dalam periode-periode. Penyajian informasi yang berupa laporan keuangan apabila dibuat secara berkala akan membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan. Periode akuntansi dapat dibuat pertahun, triwulan, atau smesteran.

f. Penetapan beban dan pendapatan
Penetapan beban dan pendapatan perusahaan diakui dalam periode yang bersangkutan sehingga beban dan pendapatan yang menjadi benar-benar sudah direalisasi. Penghitungan laba atau rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam suatu periode tertentu.

PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

Pemakai Informasi Akuntansi
Pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi dapat dikelompokan sbb:
1. Pihak Intern
Pihak intern perusahaan adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumahtangga konsumsi dan rumah tangga produksi. Dalam hal ini pimpinan perusahaan ( manager) yang bertanggungjawab dalam hal pengambilan suatu keputusan. Kegunaan laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan adalah:
a. Mengetahui seberapa besar hasil yang sudah dicapai.
b. Mengetahui apakah kegiatanya sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan.
c. Menyusun rencana keuangan dalam hal meningkatkan laba perusahaan.

2. Pihak Ekstern
Pihak eksternal adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, sebagai contoh, bank yang memberikan kredit pinjaman. Pemakai informasi akuntansi yang termasuk pihak ekstern, antara lain:
a. Pemilik dan calon pemilik
Adalah mereka yang menanamkan uang kedalam perusahaan, yang pada akhir periode tertentu ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan.
b. Investor
Penanam modal yang beresiko, yang sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi.


c. Karyawan
Adalah sekelompok pekerja dan unit-unit organisasi pekerja yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan tempat mereka bekerja.
d. Pemberi pinjaman (kreditor)
Kreditor adalah pihak yang sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi agar dapat mempertimbangkan dan memberi keputusan, apakah pengajuan kredit yang dilakukan oleh calon debitur dapat diterima atau ditolak.
e. Instansi pajak( sebagai pihak pemerintah)
Pihak instansi pajak akan mengenakan kewajiban akan menyetor pajak penghasilan terhadap suatu perusahaan setelah menerima laporan dari perusahaan berupa informasi akuntansinya yang dituang dalam surat pemberitahuan pajak tahunan manakala perusahaan telah menerima laba.
f. Pemasok atau pengirim barang (supplier)
Pemasok sangat berkentingan terhadap nformasi akuntansi perusahaan pelangganya. Bila keadaan perusahaaan menurun, maka ia akan menghentikan pengiriman barang karna khawatir perusahaan tersebut tidak dapat melunasi utangnya.
g. Masyarakat
Informasi akuntansi perkembangan perusahaan disediakan agar masyarakat mengetahui peluang kerja dan dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan taraf hidupnya.

PEROLEHAN AKTIVA TETAP

Perolehan Aktiva Tetap
Harga perolehannya meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, dan pengeluaran-pengeluaran lain agar aktiva siap untuk digunakan


Tanah
Harga perolehan tanah meliputi harga beli tunai tanah, biaya balik nama, komisi perantara, dan pajak atau pungutan lain yang harus dibayar pembeli. Semua pengeluaran lain yang diperlukan agar tanah siap untuk digunakan yang bersifat perbaikan permanen di debet ke rekening tanah.
Seandainya tanah yang dibeli tidak rata, berbatu dan penuh tanaman liar maka harga perolehan juga termasuk pengeluaran untuk pembersihan dan perataan tanah.

Gedung / Bangunan
Semua pengeluaran yang berhubungan dengan pembelian atau pembangunan sebuah gedung harus dibebankan pada rekening gedung. Apabila gedung dimiliki melalui pembelian maka harga perolehannya meliputi harga beli, biaya notaris dan komisi perantara. Apabila gedung dibangun sendiri maka harga perolehannya meliputi semua pengeluaran untuk membuat gedung, termasuk pembuatan saluran listrik dan air.

Mesin dan Peralatan
Harga perolehannya terdiri dari harga beli tunai, biaya pengangkutan dan biaya asuransi selama dalam pengangkutan, yang dibayar oleh pembeli, termasuk pula biaya perakitan, pemasangan dan pengujian peralatan yang dibeli.
Apabila dalam pemasangan terjadi kesalahan dan harus dikeluarkan uang lagi untuk memperbaiki kesalahan pemasangan maka biaya tersebut tidak dimasukkan sebagai biaya perolehan. jurnalnya yaitu :

Mesin Rp. 60.000.000
Kerugian pemasangan mesin Rp. 500.000
>>>>Kas Rp. 60.500.000

PROFESI AKUNTANSI

Profesi Akuntansi
Akuntan adalah suatu profesi dibidang akuntansi yang dapat disejajarkan dengan dokter, ahli hukum, insinyur, notaris, dan sebagainya. Propesi akuntansi dibedakan atas beberapa macam, diantaranya akuntan publik, akuntan intern, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik.
1. Akuntan Umum (Public accounting)
Akuntan umum adalah akuntan ekstren yang kegiatanya memberikan layanan kepada masyarakat yang memerlukan jasa akuntan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan laporan keuangan.
b. Penyusunan system akuntansi .
c. Membuat studi kelayakan.
d. Membantu menyusun laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan.

2. Akuntan Pemerintah (government accounting)
Akuntansi pemerintah adalah akuntansi yang bekerja pada instansi pemerintah ssebagai Badan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat Wilayah Provensi. Tugasnya melakukan pengawasan dan pemeriksa terhadap aliran keuangan Negara dan melakukan perancangan system akuntansi untuk menyajikan informasi guna kepentingan para pejabat eksekutif dalam pemerintahan, imbalan jasa diterima dari pemerintah.




3. Akuntansi Intern atau Akuntansi Perusahaan (Pivate accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi akuntan intern, disebut juga akuntan perusahaan. Tugas yang dikerjakan merupa penyusunan system akuntansi, penyusunan laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, penyusunan laporan keuangan kepada pimpinan perusahaan, penyusunan anggaran, penanganan masalah perpajakan, dan pemeriksaan intern.
Dilihat dari segi jabatannya diperusahaan, akuntan intrn perusahaan dibedakan menjadi:
a. Staf ahli pemeriksaan intern (internal Auditor)
Kegiatanya melakukan pemerikasaan dan pengawasaan terhadap pelaksanaan pembukuan dalam suatu perusahaan agar sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
b. Staf ahli anggaran
Kegiatanya menyusun anggaran yang sifatnya sederhana untuk keperluan intern perusahaan berdasarkan hasil evaluasi anggaran yang lalu.
c. Staf ahli perpajakan
Kegiatanya menyusun laporan untuk kepentingan perpajakan.
d. Bagian pembukuan
Kegiatanya melakukan pencatatan terhadap semua transaksi keuangan dalam perusahaan.
e. Kontroler
Merupakan kepala bagian akuntansi suatu perusahaan yang kegiatanya melakukan pengawasan terhadap jalanya kegiatanya melakuakn pengawasan terhadap jalanya kegiatan perusahaan tersebut.

4. Akuntan Pendidik (Accounting Instructor)
Merupakan akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu manajer, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan peneliatian dibidang akuntansi.

5. Akuntan Manajemen (Managenment Accountan)
Merupakan akuntan yang kegiatanya membantu pimpinan perusahaan, baik untuk kegiatan sehari-hari maupun merencanakan kegiatan masa yang akan datang dengan mengacu kepada data historis dan taksiran.

TEORI AKUNTANSI

Teori Akuntansi
TEORI AKUNTANSI NORMATIF DAN POSITIF
Akuntansi merupakan dapat dipandang sebagai prakek dan teori, hal ini pada akhirnya pada akhirnya dapat bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai pengambil keputusan. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu.
Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor sosial, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya untuk melaksanakan suatu praktek yangbaik, tidak tidak cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik saja. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi.
Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang. Pada awal prakteknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatan yang berlaku dalam praktiknya, semua diizinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. Vernon kam mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut yakni menjadi pegangan bagi lembaga penyusunan standart akuntansi dalam menyusun standartnya, memberi kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidaknya standar resmi, menentukan dalam hal melakukan judget dalam penyusunan laporan keungan, meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan keuangan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan, meningkatkan kualitas yang dapat di bandingkan
Teori merupakan kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yang digambarkan dalam bentuk dalil – dalil dan disajikan dalam bentuk kalimat – kalimat pendek yang berlaku secara umum. Teori akuntansi dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang diharapkan mungkin terjadi di masa yang akan datang. Teori Akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang beradasarkan metode ilmiah atau logika. Teori terdiri dari dua bagian : pertama, Asumsi – asumsi klasik termasuk definisi variabel – variabelnya dan logika yang menghubungkan antara variabel tersebut. yang kedua, Himpunan hipotesis – hipotesis yang penting. Sedangkan hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan di analisis. Tujuan dari Teori Akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi. Teori Akuntansi adalah konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang akan muncul.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat : memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai, Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat. Chamberr (1994) dan Golberg (1984) berpendapat bahwa akuntansi dikembangkan dari model spesifik bukannya dikembangkan secara sitematik dari teori yang terstruktur. Oleh karena itu preskripsi akuntansi dikembangkan untuk memecahkan masalah – masalah khusus. Secara umum, fungsi utama dari Teori Akuntansi adalah untuk memberikan kerangka pengembangan ide – ide baru dan membantu proses pemilihan akuntansi
Tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada setiap, kurun waktu menurut belkoi, Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Teori akuntansi merupakan instrument yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya.
Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi akuntansi sebagai berikut :
• Pry-teory (1942-1800)
• General scientific period (1800-1955)
• Normatife period (1956-1970)
• Specific scientific period ( 1970- sekarang)
Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori akuntansi, pendekatan dalam peranan teori akuntansi menurut belkoui sebagai berikut :
Pendekatan informal
• Pendekatan informal di bagi dalam pendekatan non – teoritis. Pendekatan non teoritis berupa pendekatan pragmatis dan pendekatan otoriter, pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis, sedangkan pendekatan otoriter dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi terdiri dari penyajian sejumlah praktik-praktik akuntansi
• Pendekatan otoriter. Dalam metode ini yang dirumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
• Pendekatan teoritis. Pendekatan teoritis meliputi deduktif, induktif, etis, sosiologis, ekonomis dan elektik
A. Teori Akuntansi Normatif
Teori normative berusaha untuk membenarkan tentang apa saja yang harus dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut nelson (1973) teori normative hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hasil hipotesis tersebut.
Perumusan akuntansi normative mencapai keemasan pada tahun 1950 dan 1960an. pada periode tersebut teori normative lebih berkosentrasi pada penciptaan laba sesungguhnya.dan pengambilan keputusan.
B. Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati di dalam masyarakat. dengn kata lain positif accounting theory (PAT) dimaksudkan memprediksi konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. Penjelasan dan prediksi dalam PAT didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara manajer dengan kelompok lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak pengelola pasar modal dan institusi pemerintah.
PAT lebih deskriptif bukan prespektif, tidak seperti teori normative yang didasarkan pada perms bahwa manajer akan memaksimumkan laba atau kemakmuran untuk kepentingan perusahaan, tetapi teori positif didasarkan pada premis bahwa individu selalu bertindak atas dasar motivasi pribadi (Self seeking motives) dan berusaha memaksimumkan keuntungan pribadi. Pada saat sekarang teori positif menekankan pada penjelasan alasan – alasan terhadap praktek yang berjalan dan prediksi terhadap peranan akuntansi dan informasi terkait dalam kepuasan-kepuasan ekonomi individu, perusahaan, dan pihak lain yang berperan dalam pasar modal dan ekonomi.
Hubungan Teori Akuntansi Positif dan Normatif
Teori akuntansi berdasarkan tujuan perumusannya ada dua yaitu teori akuntansi normatif dan positif. dalam penjelasan mengenai akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari adanya teori ekonomi normatif. teori akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi normative. Teori berkembang seiring dengan kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik – praktik akuntansi yang ada dimasyarakat what it is ( Watts dan Zimmerman).
Pendekatan positif atau empirik berkaitan dengan usaha menguji / menghubungkan kembali hipotesis / teori dengan pengalaman / fakta-fakta dunia nyata. Penelitian akuntansi positif difokuskan pada pengujian empirik terhadap asumsi – asumsi yang di buat oleh teori akunansi normative. Misalnya menggunakan kuisoner dan teknik survey lainnya, peneliti akan menguji sikap manajer terhadap manfaat metode atau teknik akuntansi tertentu. Pendekatan khusus dapat dilakukan dengan cara mensurvey pendapat-pendapat analisis keuangan, manajer bank, aatau akuntan terhadap tugas / kasus tertentu yang dibuat peneliti (misalnya prediksi kebrangkutan, keputusan membeli / menjual saham dll).

BIDANG-BIDANG AKUNTANSI

Bidang Akuntansi
Akuntansi tidak lagi hanya bersifat keilmuan tetapi sudah berkembang menjadi profesi yang mandiri. Berdasarkan tujuannya akuntansi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan merupakan aplikasi akuntansi secara keseluruhan untuk suatu unit ekonomi. Fungsi pokoknya adalah memelihara catatan atas transaksi-transaksi usaha dan menyiapkan laporan-laporan berkala atas usaha tersebut.
2. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen menyiapkan data historis maupun taksiran dalam membantu pekerjaan manajemen sehari-hari dan merencanakan operasi perusahaan. Tugas akuntan disini seringkali menghadapi persoalan-persoalan khusus yang dihadapi perusahaan, seperti pemilihan alternative yang dipakai dalam suatu proses produksi dan sebagainya.
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya berhubungan dengan penentuan serta pengawasan biaya dalam suatu perusahaan. Bidang ini penting terutama perusahaan yang bersifat “manufacturing”(pabrik) , dimana diperhitungkan biaya produksi, distribusi, dan biaya-biaya, penyusunan laporan biaya, penentuan biaya berdasarkan departemen, fungsi, tanggung jawab, aktifitas produksi , periode dll.


4. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Merupakan bidang khusus yang berada dalam mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi yang dilakukan pemerintah serta lembaga-lembaga pemerintah.
5. Auditing (Auditing Investigation)
Kegiatan bidang akuntabsi ini adalah melakukan pemeriksaan atas pencatatan dan laporan yang dihasilakn bidang akuntansi keuangan. Tujuanya untuk mengetahui apakah sesuai dengan standar Akuntansi keuangan (SAK) dean dalam melakukan pemeriksaan harus sesuai dengan Norma Pemeriksaan Akuntansi (NPA).
6. Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting)
Bidang akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pejak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
7. Akuntansi anggaran (Budgetary Accounting)
Bidang akuntansi anggaran menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.
8. Akuntansi Pendidikan
Bidang akuntansi ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidik akuntansi pada masyarakat.

HARGA POKOK PRODUKSI

Harga Pokok Produksi

Dari namanya, Harga Pokok Produksi berbeda dengan Harga Pokok Penjualan. Dari segi penggunaan, Harga Pokok Produksi digunakan oleh perusahaan manufaktur atau perusahaan yang memproduksi sendiri barang dagangan mereka, sedangkan Harga Pokok Penjualan digunakan oleh seluruh perusahaan dari segala jenis perusahaan yang memperdagangkan dagangan baik dalam bentuk barang maupun dalam bentuk jasa. Harga Pokok Produksi berpengaruh terhadap Harga Pokok Penjualan, sedangkan Harga Pokok Penjualan tidak berpengaruh terhadap Harga Pokok Produksi.

Metode pencatatan persediaan untuk bahan-bahan baku dan bahan penolong untuk produksi sama yang digunakan untuk mencatat persediaan pada Harga Pokok Penjualan. Metode-metode yang bisa digunakan dalam pencatatan persediaan bahan-bahan baku dan bahan penolong Produksi yaitu : FIFO, LIFO, dan rata-rata. Tetapi biasanya perusahaan menggunakan metode rata-rata untuk kepraktisannya.
Dari pemakaian bahan baku dan bahan penolong, ditambah gaji tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan produksi, ditambah lagi dengan biaya overhead pabrik, akan dihasilkan Harga Pokok Produksi. Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku, bahan penolong, dan gaji tenaga kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrik adalah listrik produksi/ mesin produksi, biaya pemelihaan mesin produksi, dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan produksi.

Dari harga pokok produksi ditambah dengan Persediaan Barang jadi Awal, dikurangi Persediaan Akhir Barang Jadi dihasilkan Harga Pokok Penjualan.